METODE BERPIDATO DAN STRUKTUR ISI PIDATO PERSUASIF

 

1.      Metode berpidato 

1)    Metode impromptu adalah pidato yang disampaikan tanpa adanya persiapan dari orang yang akan berpidato. Misalnya, ketika Anda datang ke suatu pesta, kemudian Anda diminta untuk menyampaikan pidato, maka pidato yang Anda sampaikan tanpa adanya persiapan terlebih dahulu tersebut dinamakan pidato impromtu.

2)    Metode manuskrip disebut pidato dengan naskah. Orang yang berpidato membacakan naskah pidato dari awal sampai akhir.

3)    Metode hafalan disebut sebagai pidato hafalan.  Pembicara atau orang yang akan berpidato menulis semua pesan yang akan disampaikan dalam sebuah naskah kemudian dihafalkan dan disampaikan kepada audiens kata-demi kata secara hafalan.

4)    Metode ekstemporer ini adalah jenis pidato yang paling baik dan paling banyak digunakan oleh juru pidato yang telah mahir. Dalam pidato jenis ini, pembicara hanya menyiapkan garis besar (out-line) saja.  

2.               2. Struktur Isi Pidato Persuasif

1)    Pernyataan Posisi

Pernyataan posisi merupakan pendapat atau pendirian yang diambil penulis terhadap suatu persoalan, misalnya apakah posisimu terhadap persoalan remaja yang tidak melaksanakan protokol kesehatan di masa pandemi ini. Persoalan yang diambil sebaiknya persoalan aktual di masyarakat untuk mengekspresikan dukungan atau kepedulian.

2)    Tahap Argumen

Argumen merupakan bagian yang memaparkan alasan atau argumen untuk mendukung pernyataan posisi. Argumen perlu dikembangkan dan didukung secara logis, dibuktikan dengan contoh-contoh, bukti pakar, dan informasi statistik. Agar argumen efektif dan meyakinkan, kita harus menyertakan fakta pendukung, contoh, tabel, gambar, dan kutipan. Hindari penggunaan istilah yang kurang jelas maknanya.

3)    Penguatan Pernyataan Posisi

Dibagian ini letak argumen ditonjolkan. Simpulan posisi berdasarkan argumen yang telah disajikan memperkuat pernyataan posisi.